Sebuah Kebermaknaan

Rabu, 27 Agustus 2014

PANTAI WATU PECAK

Pantai ini terletak di selatan Kabupaten Lumajang, tepatnya di desa Selok Awar-Awar kecamatan Pasirian. 18 kilometer dari kota Lumajang dan hanya 35 menit dari Pasirian (Alun2). Berdasarkan hasil pengukuran dengan GPS watu pecak terletak pada sumbu X=9083514 Y=736733.
Gambar 1.1 Pantai Watu Pecak
1. Kondisi Geologi
Pantai Watu Pecak mempunyai kandungan besi yang sangat baik yaitu kualitas A, hal ini terjadi karena proses diposisi dari aliran gunung Semeru, sehingga terdapat kegiatan penambangan pasir besi yang cukup ramai di sekitar pantai Watu pecak. 
Dari jenis batuan yang terdapat di pantai watu pecak adalah Batu Apung. Batu apung merupakan batuan yang terbentuk dari lava yang kental terdapat gelembung-gelembung gas di dalamnya yang tidak dapat keluar sehingga terperangkap dengan membekunya lava. Akibat dari terperangkapnya gas tersebut sehingga ketika batuan tersebut terkena air maka akan mengeluarka gasnya, kemudian terbentuklah batu apung.Batu apung ini banyak ditemukan di pantai watu pecak ini karena pantai watu pecak ini dekat dengan gunung berapi yaitu gunung api semeru, dimana gunung api ini beberapa tahun yang lalu pernag meletus sehingga banyak ditemukan batu apung, selain itu, ada juga jenis batu-batu ini merupakan hasil dari meletusnya gunung semeru yang mengeluarkan lavanya. lava dari gunung semeru tersebut menghasilkan batuan ini. Perbedaaan batuan ini dengan batu apung dapat dilihat dari berat jenis/massanya. Batuan ini persamaannya dengan batu apung yaitu batuan ini mempunyai rongga juga tapi rongga yang terdapat di batuan ini bukan berasal dari gas seperti pada batu apung melainkan dari hasil transportasi. Batu ini sebenarnya tidak berbentuk halus se perti yang terdapat pada gambar akan tetapi pada awalnya batuan ini mempunyai bentuk yang bermacam-macam,tapi karena adanya pengangkutan oleh air  melalui iar sungai maka batuan ini menjadi halus  karena adanya gesekan dari batuan tersebut dengan air ataupun unsure yang lain yang pada sungai (transportasi), kemudian sampai di pantai,dan di pantai juga  batuan ini mengalami gesekanterus menerus dengan bantuan ombak yang membawa ke tepid an ke tengah laut.

2. Kondisi Geomorfologi
Watu Pecak berbentuk lahan flufial dan dapat dijumpai pada bibir pantai yang membentuk  gundukan bukit atau igir dari pasir yang terhembus angin. Gumuk pasir dapat dijumpai pada daerah yang memiliki pasir sebagai material utama, kecepatan angin tinggi untuk mengikis dan mengangkut butir-butir berukuran pasir, dan permukaan tanah untuk tempat pengendapan pasir, biasanya terbentuk di daerah arid (kering).

Yang menarik dari watu pecak ini adalah antara pemukiman penduduk dengan laut terdapat perairan sungai irigasi sawah, kemudian gumuk pasir, kemudian perairan sungai, kemudian gumuk pasir lagi, kemudian pantai.
Gambar 1.2 Untuk ke laut harus melewati beberapa bumuk pasir
Tenaga yang bekerja pada wilayah tersebut seharusnya terdiri dari 3 tenaga yaitu:
a.        Hidrodinamik (Air)
Pasir masuk ke laut lalu dihempaskan kembali ke pantai karena kekuatan gelombang sehingga butiran pasirnya tajam.
b.        Aerodinamik (Angin)
Dengan angin yang berasal dari pantai yang kencang hal ini menimbulkan pasir yang  berukuran halus mampu diterbangkan dan mengendap di suatu tempat sehingga membentuk sand dune.
c.        Antroppodinamik (Manusia)
Manusia berperan sebagai penambang baik menggunakan alat sederhana ataupun modern dan melakukan penyaringan terhadap pasir di kawasan tersebut untuk membedakan kualitas yang baik dan kurang baik.
Sedangkan tenaga yang seharusnya lebih dominan adalah tenaga aerodinamika, sehingga otomatis semakin ke atas atau semakin ke arah gumuk pasir seharusnya partikel pasir semakin kecil atau tekstur pasir semakin halus, namun pada kenyataannya di daerah gumuk pasir tersebut partikel pasir malah semakin besar. Ternyata penyebabnya adalah karena aktivitas penambang pasir yang menambang pasir kemudian mengayak pasir, dan hasil ayakan pasir yang halus diambil sedangkan yang kasar dibiarkan di tempat tersebut. Otomatis yang tertinggal disitu hanyalah material pasir kasar. Hal ini menunjukkan hasil tenaga aerodinamika telah terganggu oleh tenaga antropodinamika.
Pengukuran kemiringan lereng
a.         Alat dan bahan yang diperlukan yaitu upni level, 2 yalon, meteran dan kompas.
b.         Langkah kerja:
a)       Pasang kedua yalon diambil dari garis pantai dengan segmen yang sama
b)       Ukur agar yalon yang satu dengan yang lainnya lurus dengan kompas
c)       Lakukan pengukuran dengan meteran
d)      Samakan garis dan warna pada yalon
e)       Lihat yalon dengan menggunakan upni level
f)       Jika sudah tepat maka kunci upni level
g)       Bacakan hasil kunci pada upni level
c.       Hasil pengukuran

No      Panjang (M)    Hasil
1         8,8                   +6040’
2         8,8                   +7020’
3         8,8                   +10030’
4         13,2                 -2030’
5         6,3                   -1030’

3 Hidrologi
Tak jauh dari pantai watu pecak terdapat lahan pertanian berupa sawah, air di sawah tersebut tidak terpengaruh oleh air asin karena posisi sawah berada pada ketinggian yang cukup untuk tidak terpengaruh oleh muka air laut. Sehingga kandungan garam yang terkandung di dalam air laut pun sulit untuk menembus.
Di belakang gumuk pasir tersebut sebenarnya adalah sungai, namun karena aktivitas penambangan maka aliran sungai yang menuju ke laut tersebut tertutup oleh pasir. Bisa diketahui dari adanya batuan khas sungai vulkanik yang masih tersisa di pantai watu pecak.
Air tawar tampak mudah didapatkan di daerah ini, air sungai juga tetap mengalir meski di musim kemarau yang dapat mengairi sawah yang ada di dekat pantai, air sungai ini merupakan salah satu outlet sungai dari gunung semeru, keberadaan air asin yang berada tidak jauh juga tidak bisa merembes karena terhalang oleh bukit pasir yang mempunyai kerapatan tinggi.

            4. Iklim / Cuaca
Material dominan di sini adalah pasir besi yang sangat mudah menyerap panas sehingga otomatis panas pasir besi tersebut berpengaruh pada suhu di atas permukaan tanah yang dirasakan oleh manusia di tempat itu. Panas di situ adalah jenis panas menyengat.

5. Penggunaan Lahan
Watu Pecak adalah kawasan penambangan pasir yang kualitasnya termsuk golongan A yaitu eksport karena banyak mengandung besi (Fe) sangat bagus untuk bahan bangunan karena tingkat lekatnya tinggi sehingga tidak memerlukan banyak semen.
Keberadaan kandungan bijih besi yang sangat melimpah daerah ini banyak dimanfaatkan oleh penambang bijih besi untuk mengeruk langsung pasir-pasir yang ada, kegiatan penambangan bisa ditemui di dekat igir pantai hingga proses pengepakan di dekat pintu masuk menuju pantai awatu pecak ini.
Pemanfaatan lahan sebagai persawahan juga bisa ditemui di dekat igir Watu Pecak, sawah-sawah yang ada biasa ditanami padi oleh pemiliknya, yang bertempat tinggal di bibir igir tak jauh dari lahan persawahan.
Gambar 1.3 Sawah di bibir igir watu pecak
Dari gambar diatas dapat diamati beberapa vegetasi, vegetasi di atas pasir watu pecak merupakan jenis vegetasi yang berumur panjang, vegetasi tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama untuk tumbuh dan tidak mudah kekurangan air, dari hasil identifikasi kami menyimpulkan daerah yang ditumbuhi vegetasi tersebut merupakan daerah yang tidak pernah dikeruk sehingga benih-benih vegetasi tersebut bisa tumbuh.
Gambar 1.4 Vegetasi yang mampu hidup di pasir besi watu pecak
Pantai Watu Pecak dulunya merupakan daerah pariwisata pantai, namun seiring melunaknya izin pertambangan dari pemerintah pantai ini menjadi lebih ramai dengan aktifitas pertamngan, seperti diketaui di sekitar pantai ini masih tumbuh vegetasi yang cukup lebat berupa hutan dan perkebunan.
                        Gambar 1.5 Hutan lindung yang tidak jauh dari pantai

6. Mata pencaharian penduduk
Mata Pencaharian yang tampak sekilas adalah pertambangan pasir besi namun perlu diketahui bahwa pertambangan pasir besi tersebut bukan milik masyarakat sendiri, bukan milik pemerintah setempat ataupun orang Indonesia sendiri melainkan milik pengusaha-pengusaha besar dari luar negeri termasuk dari Korea. Penduduk setempat hanya bekerja sebagai buruh tambang. 
Gambar 1.6 Kegiatan pengangkutan pasir
                         7. Potensi Bencana
Potensi bencana di Pantai Watu Pecak tentunya adalah potensi tsunami karena watu pecak terletak di jawa selatan yang merupakan daerah patahan.

Selamat membaca, semoga bermanfaat.
Tiada gading yang tak retak,
saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun.
Semua isi (foto dan teks) di dalam postingan ini memiliki hak cipta.
Biasakan menghargai karya orang lain dengan cara mengutip dengan cara yang benar.
----SEKIAN TERIMAKASIH----
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar