Bukit tambu awalnya
adalah bukit karst tetapi kemudian tertutup oleh tuff vulkanik semeru saat
semeru erupsi. Dibuktikan saat pengeboran tanah, saat dilakukan pengeboran
tanah lapisan tanahnya semakin dalam semakin rekat hal ini menunjukan bahwa
pada bagian bawahnya merupakan karst.
Untuk mengetahui kandungan bahan organic dan Ph
tanah maka dilakukan pengeboran sedalam lebih dari 50cm, ambil sample tanah
sedikit untuk ditetesi dengan cairan H202 dan Hcl 10%.
Dari percobaan tersebut menghasilkan sedikit buih meskipun dengan larutan yang
berbeda. Larutan H202 menunjukkan bahwa kandungan bahan
organiknya sedikit sehingga tanahnya kurang subur sedangkan larutan Hcl 10% menunjukkan bahwa tanahnya mengandung
kapur.
Gambar 2.2 Ditetesi dengan larutan
H202
Tingkat erosi pada bukit tambu
sebenarnya besar karena kemiringan lereng sekitar 150 tetapi karena
penggunaan lahan yang dimanfaatkan masyarakat untuk menanam rumput gajah yang
berfungsi sebagai pakan ternak dan membiarkan rumput di sekelilingnya tumbuh
menjadikan tingkat erosinya rendah.
Gambar 2.3 Bukit tambu rendah
tingkat bahaya erosi karena vegetasinya dibiarkan tumbuh oleh masyarakat
sekitar
Selamat membaca, semoga bermanfaat.
Tiada gading yang tak retak,
saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun.
Semua isi (foto dan teks) di dalam postingan ini memiliki hak cipta.
Biasakan menghargai karya orang lain dengan cara mengutip dengan cara yang benar.
----SEKIAN TERIMAKASIH----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar