Sebuah Kebermaknaan

Rabu, 27 Agustus 2014

BUKIT TAMBU

Bukit tambu awalnya adalah bukit karst tetapi kemudian tertutup oleh tuff vulkanik semeru saat semeru erupsi. Dibuktikan saat pengeboran tanah, saat dilakukan pengeboran tanah lapisan tanahnya semakin dalam semakin rekat hal ini menunjukan bahwa pada bagian bawahnya merupakan karst.
 Gambar 2.1 Pengeboran tanah
Untuk mengetahui kandungan bahan organic dan Ph tanah maka dilakukan pengeboran sedalam lebih dari 50cm, ambil sample tanah sedikit untuk ditetesi dengan cairan H202 dan Hcl 10%. Dari percobaan tersebut menghasilkan sedikit buih meskipun dengan larutan yang berbeda. Larutan H202 menunjukkan bahwa kandungan bahan organiknya sedikit sehingga tanahnya kurang subur sedangkan larutan Hcl  10% menunjukkan bahwa tanahnya mengandung kapur.
Gambar 2.2 Ditetesi dengan larutan H202
Tingkat erosi pada bukit tambu sebenarnya besar karena kemiringan lereng sekitar 150 tetapi karena penggunaan lahan yang dimanfaatkan masyarakat untuk menanam rumput gajah yang berfungsi sebagai pakan ternak dan membiarkan rumput di sekelilingnya tumbuh menjadikan tingkat erosinya rendah.
Gambar 2.3 Bukit tambu rendah tingkat bahaya erosi karena vegetasinya dibiarkan tumbuh oleh masyarakat sekitar

Selamat membaca, semoga bermanfaat.
Tiada gading yang tak retak,
saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun.
Semua isi (foto dan teks) di dalam postingan ini memiliki hak cipta.
Biasakan menghargai karya orang lain dengan cara mengutip dengan cara yang benar.
----SEKIAN TERIMAKASIH----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar